Saturday, March 8, 2014

Pengertian dan unsur-unsur intrinsik drama


Pernahkah anda mendengar seseorang yang mengatakan bahwa dia pernah mementaskan suatu pentas drama di suatu tempat? Bahkan orang yang mengatakan bahwa dia pernah mementaskan suatu drama belum tentu mengerti betul apa yang dimaksud dengan drama. Anda tentunya pernah melihat pentas drama, saat menikmati suatu drama tersebut apa yang anda rasakan? Suatu drama yang berceritakan mengenai hal-hal yang sedih biasanya akan membawa penonton menjadi sedih pula, sebaliknya drama yang membawa cerita komedi akan membawa penonton tertawa riang gembira. Melalui artikel singkat kali ini mari kita bersama-sama belajar mengenai apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan drama dan apa saja unsur-unsur instrinsik yang terdapat di dalam drama tersebut. Kita awali dengan pengertian drama dibawah ini:

Pengertian drama
Drama merupakan bentuk karya sastra berupa dialog yang dipentaskan terhadap khalayak ramai. Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia drama merupakan syair atau prosa yang dipentaskan melalui akting atau dialog yang dipentaskan yang harapannya dapat menggambarkan watak si tokoh/aktor dalam drama. Drama sendiri terdiri dari berbagai macam, yakni drama dagelan, komedi, tragedi, dan melodrama. Drama dapat diterapkan dalam beberapa tempat (media) yakni: Film, panggung, Bioskop dan Televisi. Adapun unsur-unsur drama meliputi unsur ektrinsik dan unsur intrinsik. Kali ini kita akan membahas unsur-unsur intrinsik dalam drama yang meliputi: Tema, Alur/Plot, Watak/Penokohan, Latar dan Amanat. Unsur-unsur drama tersebut akan kita bahas lebih lanjut dibawah ini:

Unsur-unsur Intrinsik drama
1. Tema
Tema merupakan ide pokok atau gagasan utama yang mendasari suatu jalan cerita dari drama. Pokok pikiran (tema) dikembangkan dengan baik dan menarik sehingga terciptalah suatu kisah drama yang tertata rapi, bagus dan membuat orang tertarik untuk melihat pentas drama tersebut. Tema merupakan inti dari kisah suatu drama. Seyogyanya dalam menentukan suatu tema harus memperhitungkan lingkungan sekitar, misalnya jika drama dipentaskan di masyarakat yang agamis maka tema yang dibawakan sebaiknya berhubungan dengan ajaran agama setempat.

2. Watak/Penokohan
Watak atau karakter tokoh dalam drama merupakan sifat yang dimiliki oleh pemeran drama dalam suatu pentas drama. Karakter-karakter/sifat-sifat ini di tulis oleh penulis lakon (penulis cerita drama) yang kemudian di perankan oleh aktor (pemain drama). Berdasarkan perannya masing-masing maka tokoh dapat dibedakan menjadi tiga yakni:


  1. Protagonis, yaitu tokoh utama yang berperan sebagai orang Baik
  2. Antagonis, yakni tokoh utama yang berperan sebagai orang jahat
  3. Tritagonis, adalah tokoh pembantu.
3. Latar/Setting
Merupakan keterangan yang menunjukkan tempat, suasana, waktu, dan situasi yang terjadi dalam drama.
  • Latar tempat: Yakni mengenai suatru tempat terjadinya cerita yang dipentaskan dalam drama tersebut.
  • Latar Waktu: Berisi mengenai waktu, yaikni kapan cerita dalam drama tersebut terjadi.
  • Latar suasana: Berisi mengenai suasana yang terjadi dalam drama
  • Latar situasi: Berisi mengenai situasi dalam drama
4. Alur/Plot
Alur atau plot dalam drama merupakan rangkaian atau urutan cerita dalam suatu drama. sebuah drama disusun secara urut melalui alur/plot, misalnya diawali dengan kejadian A yang mempengaruhi kejadian B dan di akhiri dengan penyelesaian masalah atau konflik dalam cerita drama. Struktur dari Plot terdiri dari bagian Awal, bagian tengah dan bagian akhir.
5. Amanat
Merupakan bagian yang menjelaskan mengenai sesuatu yang disampaikan penulis drama dari suatu pentas drama. Amanat ditujukan untuk orang-orang yang menonton drama tersebut. Amanat ada yang diperlihatkan secara langsung (tersurat) namun juga ada yang tidak diperlihatkan secara langsung (tersirat). Suatu drama yang baik harus membawa amanat yang memberikan pelajaran kehidupan yang bermanfaat bagi penonton.
Disqus Comments