Listrik gratis dari air
Pak Ahmad Sanip, seorang petani yang tinggal di tepi Sungai Curug Panjang, Desa Mega Mendung, Jawa Barat. Dia tinggal di sebuah rumah sederhana. Di muka rumah itu, Pak Ahmad membuka warung yang dikelola Ibu Nurhalimah, istrinya.
Pak Ahmad memperlihatkan kincir airnya sambil menjelaskan. Mulanya, Pak Ahmad membuat selokan kecil di tepi sungai. Selokan itu berguna untuk menampung air sungai.
Air sungai ditampung atau dibendung, agar air mengalir dengan stabil atau tenang. Air yang mengalir ini kemudian jatuh di atas kincir.
Air yang jatuh itu akan membuat roda kincir berputar. Perputaran kincir ini kemudian dihubungkan ke dinamo, sehingga menghasilkan listrik. Nah, energi listrik ini lalu disalurkan ke rumah-rumah dengan menggunakan kabel. Daya listrik yang dihasilkan kicir air tersebut sekitar 300 watt.
Belajar sendiri...
Pak Ahmad membuat kincir listrik pertama kali pada tahun 1993. Ketika itu, Pak Ahmad masih tinggal di Jonggol, Jawa Barat. Kebetulan, ada seorang tetangganya yang membuat kincir air tersebut. Pak Ahmad pun belajar membuat kicir itu dan mengembangkannya.
Meskipun tidak langsung berhasil, Pak Ahmad tak putus asa. Dia terus mempelajari cara kerja kicir listrik tersebut. Padahal, Pak Ahmad sama sekali tak pernah bersekolah alias buta huruf.
Pada tahun 1999, Pak Ahmad pindah ke Desa Mega Mendung. Dia pun memindahkan kincir air buatannya ke sungai Curug Panjang. Pada saat itu, Pak Ahmad menghabiskan biaya satu juta rupiah untuk membuat kincir listrik tersebut.
Dengan listrik tenaga air hasil kreasinya, Pak Ahmad bisa menyalurkan listrik ke beberapa rumah. Di antaranya, rumahnya sendiri, rumah orang tuanya, rumah tetangga, mushola, dan kandang kambingnya.
Pak Ahmad tidak memungut biaya sepeser pun atas listrik hasil kreasinya. Selain Pak Ahmad, ada juga Pak Dul Haq, adik Pak Ahmad, yang juga menggunakan kincir air untuk menghasilkan listrik. Kincir air Pak Dul Haq letaknya tak jauh dari kincir Pak Ahmad.
Nah, kalau Pak Ahmad punya ide hebat dan bisa menerapkannya, kita juga harus bisa! Hmm, apa idemu? Membuat listrik dari sinar matahari, gelombang samudera, atau... (Dwi/Bobo)