Udara yang bersih merupakan kebutuhan bagi manusia. Manusia membuhtukan udara yang bersih, membutuhkan oksigen yang bersih tanpa tercemar dengan gas-gas yang dapat membahayakan bagi kesehatan mereka. Seiring perkembangan teknologi yang begitu pesat rasanya sulit untuk sekarang ini kita bisa menghirup udara yang bersih. Apalagi untuk orang seperti kita yang hidup dikota, menghirup udara yang bersih mungkin hanya bisa dinikmati pada pagi hari sebelum jam kerja. Sebelum kendaraan bermotor dihidupkan oleh para pemiliknya.
Dari Kantor Kepolisian Republik
Indonesia mencatat pada tahun 2010 jumlah dari mobil penumpang ada 8.891.041,
Bis ada 2.250.109, Truk ada 4.687.789, Sepeda motor 61.078.188, dan total
keseluruhan ada 76.907.127. Data tersebut juga mengalami peningkatan tiap
tahunnya dan tahun ini tentunya jumlah dari kendaraan bermotor di indonesia
sudah bertambah banyak. Permasalahan-permasalahan mulai timbul terkait
pertambahan kendaraan bermotor yang semakin lama semakin membludak. Mulai
dari permasalahan macet, meningkatnya angka kecelakaan, polusi udara, dan global
warming.
Global warming seakan menjadi isu global yang labat
laun akan membahayakan kehidupan manusia. Ozon bocor dan mencairnya gletser
dikutub bumi merupakan dampak dari global warming. Tidak kalah bahayanya dengan
global warming yang siap mencairkan es di kutub, yaitu bahaya polusi udara. Ya,
gas buang yang berasal dari kendaraan bermotor pengguna bahan bakar fosil
ternyata banyak mengandung banyak zat gas yang membahayakan bagi kesehatan
manusia.
Untuk penggunaan BBM (Bahan Bakar Minyak)
bensin dalam motor bakar akan selalu mengeluarkan senyawa-senyawa seperti CO
(karbon monoksida), THC (totalhidro karbon), TSP (debu), NOx (oksida-oksida nitrogen)
dan Sox (oksida-oksida sulfur). Premium yang dibubuhi TEL, akan mengeluarkan
timbal (Lead). Solar dalam motor diesel akan mengeluarkan beberapa
senyawa tambahan disamping senyawa tersebut di atas, yang terutama adalah
fraksi-fraksi organik seperti aldehida, PAH (Poli Alifatik Hidrokarbon), yang
mempunyai dampak kesehatan yang lebih besar (karsinogenik), dibandingkan dengan
senyawa-senyawa lainnya.
Dampak dari asap kendaraan bermotor bagi kesehatan, antara
lain:
1.
Karbon monoksida. Gas ini bersifat racun, dapat
menyebabkan rasa sakit pada mata, saluran pernafasan dan paru-paru. Jika
masuk ke dalam darah melalui pernafasan, karbon monoksida bereaksi dengan
hemoglobin dalam darah membentuk COHb (karboksihemoglobin).
2.
Oksida Belerang. Belerang oksida, apabila
terisap oleh pernapasan, akan berekasi dengan air dalam sluran pernapasan dan
membentuk asam sulfat yang akan merusak jaringan dan menimbulkan rasa sakit.
Oksidasi belerang juga dapat larut dalam air hujan dan menyebabkan hujan asam.
3.
Oksida nitrogen. NOx bereaksi dengan bahan-bahan pencemar
lain dan menimbulkan fenomena asap-kabut atau smog. Smog
menyebabkan berkurangnya daya pandang, iritasi pada mata dan saluran
pernapasan, membuat tanaman layu, serta menurunkan kualitas materi.
Penyakit yang disebabkan oleh
asap kendaraan:
1. Gelisah
2. Iritasi
mata
3.
Bronchitis kronik (menahun)
4.
Penyakit jantung
5. Dll.
Pengendalian:
Hasil
penelitian di beberapa kota besar (Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya)
menunjukan bahwa kendaraan bermotor merupakan sumber utama pencemaran udara.
Hasil penelitian di Jakarta menunjukan bahwa kendaraan bermotor memberikan
kontribusi pencemaran CO sebesar 98,80%, NOx sebesar 73,40% dan HC sebesar
88,90% (Bapedal, 1992).
Mengingat
kendaraan bermotor mempunyai andil terbesar dalam polusi udara,
maka pengendalian polusi udara juga berarti pengendalian emisi kendaraan
bermotor. Selain itu juga untuk mahasiswa yang punya intelektual dan kesadaran
terhadap lingkungan yang tinggi alahkah baiknya untuk bisa menggunakan sepeda
motornya sesuai kebutuhan agar bisa mengurangi sedikit dari polusi udara akibat
kendaraan bermotor.