Tuesday, March 11, 2014

Asal Usul Kupu-Kupu


Dulu dunia binatang terbagi 2. Binatang yang mempunyai keistimewaan dan binatang yang biasa saja. Binatang yang mempunyai keistimewaan antara lain Singa sang raja hutan dengan keperkasaannya. Jerapah sebagai binatang tertinggi. Gajah binatang dengan tubuh yang paling besar serta Cheeta sebagai binatang tercepat. Meskipun mempunyai keistimewaan binatang-binatang tersebut tidak sombong, kecuali ulat.

Saat itu ulat adalah binatang yang paling cantik di dunia. Tubuhnya yang bewarna-warni membuat Ulat merasa dirinya mempunyai keistimewaan lebih tinggi dibanding binatang lainnya. Pada suatu hari Ulat kembali menyombongkan dirinya kepada sejumlah binatang.
"Ulat mengapa kamu merasa lebih baik dari Singa raja kita?", tanya seekor Burung. "Tentu aku lebih baik darinya. Aku tidak menakutkan. Coba kamu lihat leher Singa. Berambut tidak teratur. Jelek bukan parasnya. Tidak seperti diriku yang penuh warna", jawab Ulat dengan nada sombong.

"Lalu mengapa kamu juga merasa lebih istimewa dari Jerapah ?", tanya seekor Monyet. "Monyet...monyet... kok gitu aja kamu nanya sih ?. Jerapah dan aku mempunyai makanan yang hampir sama, yaitu daun. Lihat badan Jerapah, tinggi seperti tiang listrik. Membungkuk pun susah. Bandingkan dengan aku yang juga memakan daun, namun tetap tak berubah", jawab Ulat penuh kebanggaan.

"Kenapa kamu juga merasa lebih baik dari Cheeta ?", kini giliran seekor Kijang yang bertanya. "Cheeta itu sebenarnya sama dengan Singa. Semua binatang pasti menghindar darinya. Menurut saya Cheetah tidak pantas dikategorikan binatang dengan keistimewaan. Kamu saja sering loloskan dari sergapan Cheeta, bukan?. Jadi kecepatannya bukanlah suatu hal yang luar biasa ", jawab Ulat dengan nada mencibir.

"Bagaimana dengan Gajah ?. Apa yang membuat kamu lebih baik darinya ?", tanya seekor Kelinci. Ulat tertawa terbahak-bahak mendengar pertanyaan dari Kelinci. "Kamu tahu tidak Kelinci ? Gajah itu adalah binatang terjelek menurut saya. Kupingnya lebih besar dari kuping kamu. Hidungnya panjang sampai menyentuh tanah. Badannya besar luar biasa, padahal makannya hanya buah-buahan dan kacang. Sedangkan aku, meski makan banyak daun, tubuhku tetap kecil, dan cantik", Ulat memberikan penjelasan kepada Kelinci.

Tanya jawab Ulat dengan beberapa hewan tadi ternyata menyebar luas. Para binatang lain semakin kesal melihat kesombongan Ulat. Termasuk Singa, sebagai raja hutan. Singa marah sekali dengan apa yang didengarnya. Sebagai hukumannya, Singa memberikan perintah kepada semua hewan untuk memakan setiap Ulat yang ditemukan.

Perintah ini membuat jumlah Ulat semakin hari semakin sedikit. Sudah tidak ada lagi Ulat yang berani menunjukkan diri di depan hewan lain. Ulat akhirnya menyadari kesalahannya. Kesombongannya telah membawa petaka bagi dirinya sendiri. Untuk menebus kesalahannya, Ulat menemui hewan yang paling bijaksana yaitu Kura-kura.

"Kura-kura, tolonglah aku ?", pinta Ulat ketika berhasil menemui Kura-kura. "Mengapa kamu berani menemui ku ? Apakah kamu tidak takut aku makan ?", tanya Kura-kura. "Sebagai hewan yang paling bijaksana tentu kamu tidak akan memakan ku kan ?", tanya Ulat dengan nada ragu-ragu. Kura-kura hanya tersenyum mendengar pertanyaan Ulat. "Apa yang kamu ingin minta dariku ?", tanya Kura-kura. "Aku ingin kamu menghadap Singa dan meminta ampun untukku. Aku tahu Singa sangat mendengar semua perkataan mu", Ulat menyampaikan maksudnya. "Darimana aku tahu kamu tidak akan mengulangi sifat mu lagi ?", Kura-kura kembali bertanya. "Baik aku akan bersumpah demi para dewa di langit aku tidak akan mengulangi sifat sombongku lagi", ucap Ulat dengan nada sungguh-sungguh. "Baiklah, lima hari lagi kita berdua menemui Raja kita untuk memohon ampunan kamu", ucap Kura-kura.

Lima hari kemudian Kura-kura dan Ulat menemui Singa. Pertemuan itu disaksikan oleh seluruh binatang. "Yang Mulia Raja, hamba datang untuk memohon agar Baginda sudi untuk menghapus hukuman terhadap Ulat", Kura-kura menyampaikan maksudnya. "Mengapa saya harus menghapuskan hukumannya ? Berikan alasan yang tepat", jawab Singa dengan penuh wibawa. "Ulat telah bersumpah dengan nama dewa di langit untuk tidak mengulangi kesombongannya. Para Dewa juga sudah mendengar sumpahnya. Dewa memberikan hukuman bahwa mulai saat ini tubuh ulat tidak akan secantik sekarang. Bila Ulat ingin kembali cantik maka dia harus berubah wujud. menjadi Kupu-kupu", Kura-kura memberikan penjelasan. "Baiklah jika memang begitu adanya, saya akan menghapus hukuman terhadap mu Ulat. Mulai saat ini hanya binatang tertentu saja yang boleh memakan Ulat", Baginda Singa memberikan pengampunan kepada Ulat.

Agar kesombongan Ulat tidak terjadi lagi

Sumber : http://ceritaanak-daudsj.blogspot.com/2006/06/asal-usul-kupu-kupu.html
Disqus Comments