Apakah manusia itu berasal dari evolusi Monyet?
Pertanyaan yang sulit bukan, mari kita bahas...
Kita sering mendengar teori evolusi Darwin, tapi tampaknya banyak orang
yang salah mengartikan ini. Orang sering mengatakan nenek moyang manusia
adalah monyet, padahal bukan. Setidaknya tidak sesingkat itu, dan bukan
itu yang dimaksud Darwin. Jika ditarik jauh, nenek moyang manusia
adalah sama dengan nenek moyang makhluk-makhluk lainnya. Kalaupun
ditarik ke rentang waktu lebih dekat, kita pun tak dapat mengatakan
bahwa nenek moyang manusia adalah monyet ataupun kera. Tapi lebih
tepatnya, monyet dan manusia punya nenek moyang yang sama. Kita, babon,
gorila, orangutan, dan simpanse ada dalam satu Famili, yaitu Hominidae
dan dalam satu Ordo dengan monyet yaitu sama-sama diklasifikasikan ke
dalam bangsa primata.
Pengklasifikasian ini berhubungan dengan teori evolusi, teori yang
sampai saat ini masih dipegang kalangan ilmuwan, sederajat dengan teori
lainnya (misal) seperti teori Bumi mengelilingi Matahari. Artinya
evolusi dipercaya sebagai fakta, (layaknya fakta bahwa saat ini Bumi
mengelilingi Matahari) dan turut membantu perkembangan ilmu sampai saat
ini karena dianggap masih relevan (kecuali hal-hal seperti burung bersusu atau mamalia berbulu burung ditemukan,
maka teori evolusi runtuh). Jika kita menonton video dokumenter
perilaku hewan, akan disebutkan beberapa sifat-sifat hewan maupun bentuk
fisik hewan yang merupakan hasil dari evolusinya dulu, berlaku juga
untuk sifat-sifat dan fisik manusia (karena manusia termasuk dalam
Animalia) sehingga evolusi turut menjelaskan pertanyaan seperti mengapa
pria melindungi wanita, mengapa manusia memiliki rasa takut, mengapa
manusia merinding, dsb. Nah, teori evolusi juga mempengaruhi
pengklasifikasian ilmiah, karena dalam pengklasifikasian ilmiah, makhluk
hidup (baik yang masih ada maupun yang telah punah) dibagi berdasarkan
kesamaan fisik yang dimiliki.
Sepertinya gambar diatas cukup terkenal bagi yang pernah mendengar teori
Evolusi. Dalam gambar diatas adalah versi singkat dari evolusi manusia
yang sering disalah artikan (dengan singkat pula) bahwa manusia berasal
dari monyet. Padahal bukan, makhluk yang ada di tahap awal itu bukan
monyet, tapi gambaran nenek moyang bangsa Primata. Jadi ini sekaligus
menjawab pertanyaan, "Jika makhluk hidup berevolusi, mengapa monyet
masih ada sampai sekarang?" Jawabannya pertama: karena makhluk di tahap
awal pada gambar diatas bukan monyet, dan monyet yang ada sekarang pun
adalah evolusi dari makhluk yang sama, barangkali dengan perubahan yang
tak banyak. dan jawaban lainnya adalah karena Teori Evolusi bukan
berarti semua makhluk hidup harus berubah, ada makhluk yang berubah
sangat jauh dari jamannya, ada juga yang tidak berubah jauh. Intinya,
ada makhluk yang karena pengaruh lingkungan geografisnya ingin bertahan
hidup sehingga mendorong otaknya dan fisiknya berubah. Ada pula yang tak
perlu perubahan cukup signifikan karena lingkungannya cukup
mendukungnya untuk bertahan hidup.
Jadi dalam evolusi, tak ada yang benar-benar disebut manusia pertama, karena perubahan yang terjadi sangat perlahan sehingga tak ada patokan siapa manusia (Homo sapiens) pertama. Namun dari bukti fosil yang ada, diperkirakan primata yang berevolusi sampai akhirnya menjadi Homo sapiens awalnya berada di benua Afrika. Kemudian karena insting untuk bertahan hidup, sebagian pergi bermigrasi untuk mencari makanan di dataran (benua-benua) lain. Karena perpindahan inilah akhirnya manusia yang ada sekarang terdiri dari berbagai etnis dan ras. Lingkungan geografis menuntut fisik manusia modern ini untuk beradaptasi sehingga menciptakan warna kulit yang berbeda-beda.
Jadi dalam evolusi, tak ada yang benar-benar disebut manusia pertama, karena perubahan yang terjadi sangat perlahan sehingga tak ada patokan siapa manusia (Homo sapiens) pertama. Namun dari bukti fosil yang ada, diperkirakan primata yang berevolusi sampai akhirnya menjadi Homo sapiens awalnya berada di benua Afrika. Kemudian karena insting untuk bertahan hidup, sebagian pergi bermigrasi untuk mencari makanan di dataran (benua-benua) lain. Karena perpindahan inilah akhirnya manusia yang ada sekarang terdiri dari berbagai etnis dan ras. Lingkungan geografis menuntut fisik manusia modern ini untuk beradaptasi sehingga menciptakan warna kulit yang berbeda-beda.
Dan inilah gambar fosil tulangnya :