Friday, March 28, 2014

Apakah Manusia Berasal Dari Evolusi Monyet

 
 Apakah manusia itu berasal dari evolusi Monyet?
Pertanyaan yang sulit bukan, mari kita bahas...
Kita sering mendengar teori evolusi Darwin, tapi tampaknya banyak orang yang salah mengartikan ini. Orang sering mengatakan nenek moyang manusia adalah monyet, padahal bukan. Setidaknya tidak sesingkat itu, dan bukan itu yang dimaksud Darwin. Jika ditarik jauh, nenek moyang manusia adalah sama dengan nenek moyang makhluk-makhluk lainnya. Kalaupun ditarik ke rentang waktu lebih dekat, kita pun tak dapat mengatakan bahwa nenek moyang manusia adalah monyet ataupun kera. Tapi lebih tepatnya, monyet dan manusia punya nenek moyang yang sama. Kita, babon, gorila, orangutan, dan simpanse ada dalam satu Famili, yaitu Hominidae dan dalam satu Ordo dengan monyet yaitu sama-sama diklasifikasikan ke dalam bangsa primata.
Pengklasifikasian ini berhubungan dengan teori evolusi, teori yang sampai saat ini masih dipegang kalangan ilmuwan, sederajat dengan teori lainnya (misal) seperti teori Bumi mengelilingi Matahari. Artinya evolusi dipercaya sebagai fakta, (layaknya fakta bahwa saat ini Bumi mengelilingi Matahari) dan turut membantu perkembangan ilmu sampai saat ini karena dianggap masih relevan (kecuali hal-hal seperti burung bersusu atau mamalia berbulu burung ditemukan, maka teori evolusi runtuh). Jika kita menonton video dokumenter perilaku hewan, akan disebutkan beberapa sifat-sifat hewan maupun bentuk fisik hewan yang merupakan hasil dari evolusinya dulu, berlaku juga untuk sifat-sifat dan fisik manusia (karena manusia termasuk dalam Animalia) sehingga evolusi turut menjelaskan pertanyaan seperti mengapa pria melindungi wanita, mengapa manusia memiliki rasa takut, mengapa manusia merinding, dsb. Nah, teori evolusi juga mempengaruhi pengklasifikasian ilmiah, karena dalam pengklasifikasian ilmiah, makhluk hidup (baik yang masih ada maupun yang telah punah) dibagi berdasarkan kesamaan fisik yang dimiliki.
 Sepertinya gambar diatas cukup terkenal bagi yang pernah mendengar teori Evolusi. Dalam gambar diatas adalah versi singkat dari evolusi manusia yang sering disalah artikan (dengan singkat pula) bahwa manusia berasal dari monyet. Padahal bukan, makhluk yang ada di tahap awal itu bukan monyet, tapi gambaran nenek moyang bangsa Primata. Jadi ini sekaligus menjawab pertanyaan, "Jika makhluk hidup berevolusi, mengapa monyet masih ada sampai sekarang?" Jawabannya pertama: karena makhluk di tahap awal pada gambar diatas bukan monyet, dan monyet yang ada sekarang pun adalah evolusi dari makhluk yang sama, barangkali dengan perubahan yang tak banyak. dan jawaban lainnya adalah karena Teori Evolusi bukan berarti semua makhluk hidup harus berubah, ada makhluk yang berubah sangat jauh dari jamannya, ada juga yang tidak berubah jauh. Intinya, ada makhluk yang karena pengaruh lingkungan geografisnya ingin bertahan hidup sehingga mendorong otaknya dan fisiknya berubah. Ada pula yang tak perlu perubahan cukup signifikan karena lingkungannya cukup mendukungnya untuk bertahan hidup.

Jadi dalam evolusi, tak ada yang benar-benar disebut manusia pertama, karena perubahan yang terjadi sangat perlahan sehingga tak ada patokan siapa manusia (Homo sapiens) pertama. Namun dari bukti fosil yang ada, diperkirakan primata yang berevolusi sampai akhirnya menjadi Homo sapiens awalnya berada di benua Afrika. Kemudian karena insting untuk bertahan hidup, sebagian pergi bermigrasi untuk mencari makanan di dataran (benua-benua) lain. Karena perpindahan inilah akhirnya manusia yang ada sekarang terdiri dari berbagai etnis dan ras. Lingkungan geografis menuntut fisik manusia modern ini untuk beradaptasi sehingga menciptakan warna kulit yang berbeda-beda.
Dan inilah gambar fosil tulangnya : 
 
Disqus Comments