Jurus Berhitung Cepat
Para pelajar dan mahasiswa bila diminta untuk menyelesaikan 10 soal berhitung berikut ini:
1. 798586462259 + 857288288257 + 857694857 + 7865968790 + 8596878
2. 9785869886785095453 – 7689542 + 95867 - 7586975867 + 687988
3. 975864788546345855897613 x 789467878551939
4. 12798643,5833549879598599 x 897546,89466266356
5. 978755465564665446835684 : 589459986346
6. 98765,8621222154665456864664 : 876676788997997999,998966836
7. 978869786986455468931562
8. 3487963255,664554689319879852
9.
10.
mungkin mereka hanya butuh waktu kurang dari 20 menit untuk menyelesaikan 10 soal berhitung di atas.
Bila mereka diminta untuk menghitung Berapa Sisa Bagi dari soal berikut ini:
Berapa lama mereka mampu menyelesaikan 1 soal matematika
di atas?
Mungkin ada diantara mereka yang menjawab:
a. “saya mampu menghitungnya dalam waktu kurang dari 3 jam”
atau
b. “saya mampu menghitungnya dalam waktu kurang dari 1 jam”
atau
c. “saya tidak tahu cara menghitungnya”
Jawaban
dari point a dan b lebih baik daripada jawaban dari point c. Tapi
jawaban dari point c masih dapat dimaklumi, mungkin karena soalnya
terlalu sulit. Akan sangat memprihatinkan sekali apabila ada yang “tidak tahu cara menghitung” 10 soal berhitung di atas.
Apakah Berhitung Itu Sulit?
Berhitung itu sulit untuk yang tidak mau belajar dan mudah untuk yang mau belajar. Sebagian besar para pelajar dan mahasiswa di negeri ini kemampuan berhitungnya masih sangat kurang.
Mungkin banyak diantara mereka yang berpikir,
"untuk apa sih belajar berhitung cepat? kan sudah ada alat hitung yang canggih!!!"
Para
pelajar dan mahasiswa lebih senang menggunakan alat hitung (misalnya
kalkulator) daripada memberdayakan otak dalam proses hitung-menghitung,
sehingga banyak sekali pelajar dan mahasiswa sangat bergantung dengan
alat hitung. Kebergantungan terhadap alat hitung dapat menimbulkan
dampak negatif, salah satunya yaitu menurunkan tingkat penguasaan dalam
berhitung dasar dan yang lebih buruknya lagi yaitu otak menjadi tidak
terlatih dalam berhitung.
Banyak diantara kita yang mengenal alat hitung Sempoa yang merupakan salah satu alat hitung tradisional China
yang masih dilestarikan hingga saat ini. Teknik berhitung Sempoa telah
banyak mengalami pengembangan, salah satunya yaitu teknik berhitungnya
telah dikembangkan menggunakan jari. Metode berhitung Sempoa terbilang
sederhana, tapi metodenya mampu dikembangkan untuk hal-hal yang rumit.
Di Indonesia mulai banyak dikembangkan kursus berhitung cepat, salah satunya menggunakan Sempoa.
Banyak orang tua yang mengikutsertakan anaknya dalam kursus ini. Dewasa
ini banyak orang tua yang mulai menyadari bahwa belajar berhitung itu
penting sekali diperkenalkan kepada anak mulai sejak kecil yang tentunya
diharapkan dapat mengubah sikap hidup anak-anak mereka dikemudian hari.
Generasi muda China bangga dengan Sempoa-nya. Bagaimana dengan generasi muda di negeri ini, apakah mereka lebih bangga dengan Kalkulator? :)
Otak
manusia memiliki potensi berhitung yang tak terbatas. Ada orang yang
memiliki kemampuan berhitung yang sangat cepat dan tepat dan ada pula
yang sebaliknya. Ada orang yang memiliki kemampuan berhitung lebih cepat
daripada kita mengetik tombol kalkulator.
Apa yang menyebabkan kemampuan otak tiap orang berbeda-beda dalam berhitung?
Teorinya
sederhana, apabila kita belajar sistem berhitung yang tidak cepat maka
jangan berharap otak kita akan memiliki kemampuan berhitung yang cepat,
dan apabila kita belajar sistem berhitung yang cepat dan tepat maka otak
kita akan memiliki kemampuan berhitung yang cepat dan tepat.
Jadi,
Sistem Berhitungnya Yang Perlu Diperbaiki. Belajarlah sistem berhitung
yang cepat dan memiliki tingkat ketelitian yang tinggi.
Bila Anda termasuk orang yang kurang dalam kemampuan berhitung,sebaiknya
Anda jangan salahkan guru Anda atau kurikulum sekolah yang diajarkan
kepada Anda, tapi salahkan diri Anda sendiri. Yang perlu ilmu adalah
Anda, maka Anda harus belajar, tugas bapak/ibu guru hanya membimbing
agar Anda lebih terarah dalam mempelajari suatu ilmu.
Dalam
kehidupan sehari-hari, kita sering berjumpa dengan penggunaan angka dan
bilangan, misalnya menghitung uang. Segala hal yang melibatkan angka
dan bilangan pasti akan melibatkan proses berhitung, mulai dari proses
berhitung yang paling sederhana (misalnya soal-soal berhitung diatas)
hingga yang paling rumit.
Ilmu
matematika, fisika, kimia, biologi, ekonomi dan ilmu-ilmu lainnya pasti
akan melibatkan angka dan bilangan yang tentunya pasti akan melibatkan
proses berhitung. Penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian
menjadi dasar dari ilmu hitung atau aritmatika.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang paling tidak disukai oleh para pelajar. Padahal, Matematika
merupakan dasar untuk ilmu pengetahuan dan teknologi. Ketidakmampuan
dan ketidaksukaan terhadap matematika, tentunya akan menghambat dalam
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sumber : http://ilmuhitung.blogspot.com/