Berbagai
kasus pencemaran lingkungan dan memburuknya kesehatan masyarakat yang banyak
terjadi dewasa ini diakibatkan oleh limbah cair dari berbagai kegiatan
industri, rumah sakit, pasar, restoran hingga rumah tangga. Hal ini disebabkan
karena penanganan dan pengolahan limbah tersebut belum mendapatkan perhatian
yang serius. Sebenarnya, keberadaan limbah cair dapat memberikan nilai negatif
bagi suatu kegiatan industri. Namun, penanganan dan pengolahannya membutuhkan
biaya yang cukup tinggi sehingga kurang mendapatkan perhatian dari kalangan
pelaku industri, terutama kalangan industri kecil dan menengah.
Industri
primer pengolahan hasil hutan merupakan salah satu penyumbang limbah cair yang
berbahaya bagi lingkungan. Bagi industri-industri besar, seperti industri pulp
dan kertas, teknologi pengolahan limbah cair yang dihasilkannya mungkin sudah
memadai, namun tidak demikian bagi industri kecil atau sedang. Namun demikian,
mengingat penting dan besarnya dampak yang ditimbulkan limbah cair bagi
lingkungan, penting bagi sektor industri kehutanan untuk memahami dasar-dasar
teknologi pengolahan limbah cair.
Teknologi
pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan.
Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri yang
dibangun harus dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat setempat. Jadi
teknologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi
masyarakat yang bersangkutan.Untuk bisa memilih teknologi yang tepat, seseorang
harus mengetahui gambaran umum tentang metode-metode pengolahan air limbah yang
ada, baik tentang prinsip kerja, tentang penerapan metode-metode tersebut,
keuntungan dan kerugian, dan juga faktor biaya. Hal yang penting dalam konsep
pengolahan air limbah industri adalah usaha mencegah atau menekan beban cemaran
seminimal mungkin, yaitu melalui pengendalian proses produksi itu sendiri
(konsep produksi bersih). Baru pada tahap selanjutnya adalah pengolahan air
limbah yang dihasilkan agar tidak mencemari badan air (sungai, selokan dsb)
atau dengan kata lain, agar air buangan dari industri sesuai dengan baku mutu
yang telah ditentukan.
Penentuan
suatu sistem pengolahan limbah yang tepat terhadap air limbah terkait erat
dengan informasi komposisi dan karakteristik dari air limbah terlebih dahulu.
Karena itu, macam-macam industri dan karakteristik limbah menjadi penting untuk
dipaparkan dalam kaitan dengan teknologi pengolahan air limbah dari industri,
prinsip dasar pemilihan teknologi yang tepat, dan contoh sistem pengolahan
limbah pada beberapa jenis industri.
B.
Tujuan
1.
Terciptanya pemahaman pengusaha bahwa di samping hasil utama yang diharapkan,
terdapat limbah yang menimbulkan dampak negative di mana hal tersebut tidak
bisa dianggap sepele.
2. Melihat
keseriusan para pengusaha dalam pengelolaan limbah produknya, tercermin dari
upaya pengadaan IPAL dengan melibatkan pihak-pihak kompeten, penggalangan dana
yang relative besar serta pengelolaan operasional yang teratur, dapat
disimpulkan bahwa dalam batas-batas tertentu perusahaan semisal perusahaan tahu
yang tergabung dalam Paguyuban Sari Putih Karanganom, mulai mengarah Kepada
sistem usaha yang moderen.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
limbah, yang dimaksud dengan limbah
cair adalah sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair
yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan.
Sedangkan menurut Sugiharto (1987) air limbah (waste water) adalah
kotoran dari masyarakat, rumah tangga dan juga yang berasal dari industri, air
tanah, air permukaan, serta buangan lainnya. Begitupun dengan Metcalf &
Eddy (2003) mendefinisikan limbah berdasarkan titik sumbernya sebagai kombinasi
cairan hasil buangan rumah tangga (permukiman), instansi perusahaaan,
pertokoan, dan industri dengan air tanah, air permukaan, dan air hujan.
Pengelolaan limbah cair dalam proses produksi dimaksudkan untuk meminimalkan
limbah yang terjadi, volume limbah minimal dengan konsentrasi dan toksisitas
yang juga minimal.
Sedangkan pengelolaan limbah cair
setelah proses produksi dimaksudkan untuk menghilangkan atau menurunkan kadar
bahan pencemar yang terkandung didalamnya sehingga limbah cair tersebut
memenuhi syarat untuk dapat dibuang. Dengan demikian dalam pengolahan limbah
cair untuk mendapatkan hasil yang efektif dan efisien perlu dilakukan
langkah-langkah pengelolaan yang dilaksanakan secara terpadu dengan dimulai
dengan upaya minimisasi limbah (waste minimization), pengolahan limbah (waste
treatment), hingga pembuangan limbah produksi (disposal).
B. JENIS-JENIS AIR LIMBAH
Air limbah berasal dari dua jenis
sumber yaitu air limbah rumah tangga dan air limbah industri. Secara umum
didalam limbah rumah tangga tidak terkandung zat-zat berbahaya, sedangkan
didalam limbah industri harus dibedakan antara limbah yang mengandung zat-zat
yang berbahaya dan harus dilakukan penanganan khusus tahap awal sehingga
kandungannya bisa di minimalisasi terlebih dahulu sebelum dialirkan ke sewage
plant, karena zat-zat berbahaya itu bisa memetikan fungsi mikro organisme yang
berfungsi menguraikan senyawa-senyawa di dalam air limbah. Sebagian zat-zat
berbahaya bahkan kalau dialirkan ke sawage plant hanya melewatinya tanpa
terjadi perubahan yang berarti, misalnya logam berat. Penanganan limbah
industri tahap awal ini biasanya dilakukan secara kimiawin dengan menambahkan
zat-zat kimia yang bisa mengeliminasi yang bersifat kotoran umum. zat-zat yang
berbahaya.
C. EFEK BURUK AIR LIMBAH
Sesuai dengan batasan air limbah
yang merupakan benda sisa, maka sudah barang tentu bahwa air limbah merupakan
benda yang sudah tidak dipergunakan lagi. Akan tetapi tidak berarti bahwa air
limbah tersebut tidak perlu dilakukan pengelolaan, karena apabila limbah
tersebut tidak dikelola secara baik akan dapat menimbulkan gangguan, baik
terhadap lingkungan maupun terhadap kehidupan yang ada.
a. Gangguan Terhadap Kesehatan
1. Virus
Menyebabkan penyakit polio myelitis
dan hepatitis. Secara pasti modus penularannya masih belum diketahui dan banyak
terdapat pada air hasil pengolahan (effluent) pengolahan air.
2. Vibrio Cholera Menyebabkan
penyakit kolera asiatika dengan penyebaran melalui air limbah yang telah
tercemar oleh kotoran manusia yang mengandung vibrio cholera.
3. Salmonella Typhosa a dan
Salmonella Typhosa b
Merupakan penyebab typhus
abdomonalis dan para typhus yang banyak terdapat di dalam air limbah bila
terjadi wabah. Prinsip penularannya adalah melalui air dan makanan yang telah
tercemar oleh kotoran manusia yang banyak berpenyakit typhus.
4. Salmonella Spp
Dapat menyebabkan keracunan makanan
dan jenis bakteri banyak terdapat pada air hasil pengolahan.
5. Shigella Spp
Adalah penyebab disentri bacsillair
dan banyak terdapat pada air yang tercemar. Adapun cara penularannya adalah
melalui kontak langsung dengan kotoran manusia maupun perantaraan makanan,
lalat dan tanah.
6. Basillus Antraksis
Adalah penyebab penyakit antrhak,
terdapat pada air limbah dan sporanya tahan terhadap pengolahan.
7 . Brusella Spp
Adalah penyebab penyakit
brusellosis, demam malta serta menyebabkan keguguran (aborsi) pada domba.
8. Mycobacterium Tuberculosa
Adalah penyebab penyakit
tuberculosis dan terutama terdapat pada air limbah yang berasal dari
sanatorium.
9. Leptospira
dalah penyebab penyakit weii dengan
penularan utama berasal dari tikus selokan .
10. Entamuba Histolitika
Dapat menyebabkan penyakit amuba
disentri dengan penyebaran melalui Lumpur yang mengandung kista.
11. Schistosoma Spp
Penyebab penyakit schistosomiasis,
akan tetapi dapat dimatikan pada saat melewati pengolahan air limbah.
12. Taenia Spp
Adalah penyebab penyakit cacing
pita, dengan kondisi yang sangat tahan terhadap cuaca.
13. Ascaris Spp. Enterobius Spp
Menyebabkan penyakit cacingan dan banyak terdapat pada air hasil pengolahan dan
Lumpur serta sangat berbahaya terhadap kesehatan manusia.
b. Gangguan terhadap
Kehidupan Biotik
Dengan banyaknya zat pencemar yang
ada di dalam air limbah, maka akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen yang
terlarut di dalam air limbah. Dengan demikian akan menyebabkan kehidupan di
dalam air yang membutuhkan oksigen akan terganggu, dalam hal ini akan
mengurangi perkembangannya. Selain kematian kehidupan di dalam air disebabkan
karena kurangnya oksigen di dalam air dapat juga karena adanya zat beracun yang
berada di dalam air limbah tersebut.
c. Gangguan Terhadap Keindahan
Dengan semakin banyaknya zat organic
yang dibuang oleh perusahaan yang memproduksi bahan organic seperti tapioca,
maka setiap hari akan dihasilkan air limbah yang berupa bahan-bahan organic
dalam jumlah yang sangat besar. Ampas yang berasal dari pabrik ini perlu
dilakukan pengendapan terlebih dahulu sebelum dibuang ke saluran air limbah, akan
tetapi memerlukan waktu yang sangat lama. Selama waktu tersebut maka air limbah
mengalami proses pembusukan dari zat organic yang ada didalamnya.Sebagai akibat
selanjutnya adalah timbulnya bau hasil pengurangan dari zat organic yang sangat
menusuk hidung.
Pada bangunan pengolah air limbh
sumber utama dari bau berasal dari :
- Tangki pembusuk air limbah yang berisikan hydrogen sulfida air dan bau-bau lain yang melewati bangunan pengolahan.
- Tempat pengumpulan buangna limbah industri.
- Bangunan penangkap pasir yang tidak dibersihkan.
d.Gangguan terhadap Kerusakan Benda
Adapun cara untuk mengatasi bau
dapat ditempuh dengan beberapa macam cara antara lain :
1. Secara Fisik
Dengan melakukan pembakaran, dimana
gas dapar dikurangi melalui pembakaran pada suhu yang bervariasi antara 650-7500c.
Untuk mengurangi kebutuhan suhu yang tinggi dapat dikurangi melalui
katalisator. Penyerapan dan karbon aktif adalah juga bisa diterapkan dengan
melewatkan udara ke dalam hamparan atau lapisan. Gas yang berkontak dengannya
akan diserap sehingga bau akan dapat dikurangi, begitu juga halnya dengan
penyerapan melalui pasir dan tanah. Pemasukan oksigen ke dalam limbah cair
adalah salah satu cara yang bisa diterapkan untuk menjaga proses terjadinya
pengolahan anaerobdapat dihindari sehingga gas yang ditimbulkan karena proses
tersebut dapat dihindari.Penggunaan menara (tower) juga dapat dipergunakan
untuk mengurangi pencemaran yang disebabkan oleh adanya bau melalui proses
pengenceran di udra terbuka karena udara dari cerobong tidak mencapai langsung
kedaerah pemukiman, dengan demikian bau yang ada dapat dicegah.
2. Secara Kimiawi
Untuk menghilangkan gas yang berbau
dapat juga dilakukan dengan cara melewatkan gas pada cairan basa seperti
kalsium dan sodium hidroksida untuk menghilangkan bau. Apabila kadar
karbondioksidanya tinggi maka biaya pengolahannya juga menjadi sangat tinggi,
sehingga biaya ini merupakan salah satu penghambat yang besar. Dengan melakukan
oksidasi pada pengolahan air limbah merupakan cara yang baik agar bau klorin dan
ozon dapat dihindari. Adapun bahan yang dipergunakan sebagai bahanm oksidator
adalah hydrogen peroksida. Pengendapan dengan bahan kimia membuat terjadinya
endapan dari sulfida dengan gram metal khususnya besi.
3. Secara Biologis
Air limbah dilewatkan melalui
penyaringan yang menetes (trickling filter) atau dimasukkan ke dalam tangki
Lumpur aktif untuk menghilangkan komponen yang berbau. Penggunaan menara khusus
dapat dipergunakan untuk menangkap bau, adapun jenis menara itu diisi dengan
media plastik yang bervariasi sebagai tempat tumbuhnya bakteri.
CARA PENANGANAN LIMBAH CAIR
1.
PENYARINGAN
Limbah cair bisa di saring /
difiltrsi unt memisahkan partikel tersusensi dari air
2.
FLOTASI
Flotasi merupakan proses penanganan
limbah dengan cara membuang dan memisahkan partikel yang mengapung diatas
permukaan air
3.
ABSORBSI/ PENYERAPAN
Proses absorbsi ini dilakukan dengan
menggunakan karbon sehngga partikel yang tidak dibutuhkn bisa terserap dan
terpisah dari air
4.
PENGENDAPAN
Pengendapan diakukan dengan tujan
supaya bahan yangtidak mudah larut bisa terpisah dari air. Proses ini dilakukan
dengan cara menambahkan elektrolit
5.
PENYISIHAN
Penyisihan dapat dilakuan dengan
cara mengoksidsi limbah cair sehingga zatorganis beracun bisa terpisah dari air
6.
MENGHILNGKANA MATERIAL ORGANIK
Pada cara penanganan limbah cair ini
dilakukan dengan cara memberikan mikroorganisme supaya material organik dalam
air hancur atau hilang
7.
MENGHILANGKAN ORGANISME PENYEBAB PENYAKIT
Pada proses ini, kita bisa menggunakan
sinar ltravioletataupun menambahkan khlorin
8.
PENGHANCURAN PARTIKEL PERUSAK
Ini perlu dilakukan untuk melindungi
alat dari partiel - partikel yanng bersifat merusak
9.
PENGGUNAAN KOLAM OKSIDASI
Ini merupakan metode penanganan
limbah cair secara Biologi
10.
PENGURANGAN LIMBAH CAIR
Jumlah limbah cair bisa dikurangi
dengan cara mengefisienkan proses produksi sehingga jumlah limbah cair yang
dihasilkan bisa diminimalisir