Wednesday, February 5, 2014

Pengaruh Menonton TV Dekat Dekat

http://www.pricearea.com/artikel/wp-content/uploads/2013/10/Ilustrasi-Teknologi-Pada-Anak-yang-Menonton-Televisi-Terlalu-Dekat.jpg
 Ada pengeruh menonton tv terlalu dekat dapat menimbulkan mata bisa rusak. BENARKAH?...
Kita sudah tahu bagaimana caranya menjadi bugar, bahagia dan sehat. Yakni dengan pola makan baik, berolahraga, dan lebih sedikit menonton televisi — yang ditengarai sama buruknya dengan mengemil makanan manis, makanan berlemak dan merokok.
Tapi apakah menonton TV pantas berada di daftar tidak sehat? Penelitian selama sekitar 50 tahun membuktikan … ya, semacam itulah.

Yang berbahaya dari menonton TV bukanlah sajian acara TV itu sendiri, melainkan cara kita menonton. Cara kita duduk. Sering/tidaknya seseorang menonton TV banyak jadi patokan ilmuwan dalam menilai seberapa aktif gaya hidupnya. Duduk diam saat menonton TV yang patut disalahkan — bukan acara “Keeping Up With the Kardashians”.
Jadi ketika peneliti bilang, menonton TV menyebabkan diabetes, serangan jantung, dan kematian pada usia muda, itu benar. Karena menonton TV membuatmu tidak aktif bergerak.
Terlalu banyak duduk memiliki efek jangka panjang. Sebuah studi tahun 2010 menemukan, kurang bergerak selama dua hari menyebabkan perubahan besar dalam gen, termasuk gangguan produksi energi dan efeknya berlanjut walaupun orang itu kembali beraktivitas.
Selain itu, peneliti itu menemukan bahwa duduk sepanjang hari, entah di dalam mobil, saat bekerja atau menonton TV semuanya meningkatkan risiko kematian muda. Karena orang sering makan camilan saat menonton, tak heran mereka cepat terkena obesitas.
Menonton TV juga dapat menyebabkan kebiasaan makan yang buruk. Ketika kita terpaku pada TV saat makan, kita makan lebih banyak dan kesulitan mengingat berapa banyak yang sudah kita makan. Akibatnya, porsi kita bertambah.
 
Kabar baiknya adalah, cukup mudah mengurangi efek tidak sehat menonton TV. Misalnya, bergeraklah selama iklan — seperti melangkah di tempat atau berjalan-jalan. Jadi jangan hanya duduk di sofa. Mematikan TV selama waktu makan juga berlaku bagi seluruh anggota keluarga. Anak-anak sangat rentan terhadap efek kesehatan yang merugikan dari duduk terlalu lama. Oleh karena itu, American Academy of Pediatrics tidak menyarankan menonton TV bagi anak di bawah usia dua tahun, dan menyatakan bahwa anak-anak yang lebih tua harus dibatasi menonton tidak boleh lebih dari dua jam sehari.
Bagaiman dengan konten? Apakah juga merugikan kesehatan? Para ilmuwan berargumen. Ketika anak-anak menonton TV, perdebatan sebenarnya adalah apakah bahaya TV lebih parah dari efek diam terlalu lama, termasuk potensi dampak jangka panjang pada otak mereka.
Inti dari argumen yang menentang anak-anak yang menonton TV adalah waktu yang dihabiskan di depan TV mengurangi kegiatan penting untuk perkembangan mereka, seperti bermain dan bersosialisasi. Ada sejumlah studi yang menemukan bahwa menonton TV dikaitkan dengan prestasi akademis yang menurun, termasuk penurunan 7 persen pada kegiatan mereka di dalam kelas untuk setiap jam tontonan televisi yang ditonton oleh anak.
Namun banyak ilmuwan berpendapat, tidak adil apabila hanya menyalahkan TV. Ada kepercayaan luas bahwa menonton TV pada seorang anak dapat menyebabkan gangguan perhatian, meskipun buktinya kurang.
Demikian pula, konten kekerasan dan seksual yang diyakini mengakibatkan perilaku agresif, hanya ada sedikit bukti yang mendukung koneksi keduanya. Menonton TV, menurut beberapa penelitian, bisa juga meningkatkan kemampuan bahasa dan belajar.
Tetapi yang jelas, tidak semua program dibuat seimbang. Program untuk dewasa memiliki dampak negatif pada pengembangan bahasa anak, sementara acara bagi anak-anak tidak menimbulkan efek negatif.
Bahkan acara dengan batas usia tertentu isinya dapat campur aduk. Beberapa program terbukti meningkatkan keterampilan berbahasa, sementara beberapa acara, yang berada di lingkup usia yang sama, berdampak sebaliknya. Usia penonton juga menjadi faktor penentu. Sebagai contoh, “Sesame Street” terbukti secara positif mengembangkan kosakata pada anak usia 3-5 tahun, tapi efek itu menurun pada anak usia enam tahun.
 
Kesimpulannya: Sebagai orangtua, penting untuk mengamati acara yang ditonton anak Anda untuk meyakinkan apakah mereka menonton acara dengan konten usia yang tepat. Selain itu, membatasi untuk menonton televisi mungkin memberikan banyak manfaat kesehatan karena memaksa orang dewasa dan anak-anak untuk bangkit dari sofa dan lebih aktif.
DokterGaul.Net - Gejala Penyakit Diabetes, Penyabab, Cara Pencegahan - Mengenal penyakit diabetes dengan mengetahui terlebih dahulu definisi atau pengertian diabetes, gejala atau tanda-tanda diabetes, penyebab diabetes, dan cara mencegah diabetes. Diabetes atau dapat disebut dengan kencing manis atau penyakit gula darah. Salah satu jenis penyakit kronis yang mempunyai tanda awal berupa meningkatnya kadar gula di dalam darah akibat adanya gangguan sistem metabolisme di dalam tubuh. Diabetes ini tidak dapat disembuhkan namun kadar gula darah dapat dikontrol. Diabetes terjadi karena kurangnya insulin, insulin merupakan zat yang dihasilkan pankreas untuk mengolah zat gula darah (glukosa) sehingga dapat menjadi energi. Namun makanan yang konsumsi tidak akan menolong, sebab gula di dalam darah tetap tidak dapat diproses menjadi tenaga secara normal, bahkan kadarnya akan terus meningkat. Peristiwa tersebut disebut dengan Hiperglikemia, yaitu penumpukan glukosa yang terjadi di dalam darah. Mengenali sejak dini tentang penyakit diabetes merupakan suatu kesempatan bagi anda untuk mengendalikan gula darah bahkan mencegah timbulnya diabetes pada tubuh anda. Untuk mendeteksi pengidap diabetes yang utama yaitu dengan melakukan pemeriksaan gula darah. Kadar gula dengan pemeriksaan setelah berpuasa di atas 126 dan gula darah dengan pemeriksaan sewaktu-waktu di atas 200 disebut diabetes. diabetes1 Gejala Penyakit Diabetes, Penyabab, Cara Pencegahan | Sumber gambar : images.google.com Beberapa gejala klasik yang sudah umum penderita diabetes meliputi sering buang air kecil, sering merasa haus dan lapar, serta badan lemas dan sering ngantuk. Gejala Penyakit Diabetes Mellitus Mengenali gejala diabetes tipe satu pada anak tak selalu mudah karena gejala-gejalanya sering disalah artikan sebagai penyakit flu. Selain itu gejala yang timbul terkadang baru muncul setelah penyakit berjalan cukup panjang. Anak dengan diabetes tipe 1 biasanya memiliki gejala awal sebagai berikut: 1. Sering Buang Air Kecil Hal ini terjadi karena ginjal ingin membersihkan kelebihan glukosa dalam sirkulasi darah. Anak jadi lebih sering buang air kecil dan dalam jumlah yang besar. Mengompol juga bisa menjadi gejala adanya diabetes, terutama jika sebelumnya anak tak pernah mengompol. 2. Sering Haus dan Banyak Minum Karena banyak cairan yang dikeluarkan, anak menjadi gampang haus. 3. Berat Badan Menurun Tubuh tidak lagi bisa memproses glukosa untuk energi dan mulai memecah otot dan cadangan lemak untuk menghasilkan energi bagi sel-sel yang lapar. Karenanya meski nafsu makan anak normal tetapi berat badannya sulit naik. 4. Mudah lelah Anak tampak kelelahan karena tubuhnya tidak mampu memproses glukosa untuk energi. Gejala-Gejala Diabetes Tahap Lanjut Diabetes tipe 1 umumnya terjadi pada anak-anak dan remaja meskipun pada dasarnya dapat terjadi pada usia berapapun. Diabetes tipe 2 yang merupakan tipe yang paling umum dapat terjadi pada usia berapapun dan sering dapat dicegah. 1. Berat badan turun dengan cepat Buat penderita diabetes, jangan senang dulu jika berat badan Anda turun dengan cepat. Ini bukan diakibatkan karena diet yang sukses, namun lebih disebabkan karena pankreas mulai rusak. Pankreas memiliki tugas memproduksi insulin yang digunakan mengolah glukosa menjadi sumber energi. Karena pankreas pada penderita diabetes gagal mengolah gula menjadi energi, maka terjadilah resistensi insulin. Tubuh kemudian akan mencari sumber energi alternatif dengan membakar cadangan lemak dalam tubuh. Jika cadangan lemak habis, maka sasaran selanjutnya adalah otot. Akibatnya bobot tubuh akan terus menyusut. 2. Sering Kesemutan gejala ini terjadi karena pembuluh darah yang rusak, sehingga darah yang mengalir di ujung–ujung saraf pun berkurang. 3. Luka yang sulit sembuh Ini adalah efek lain dari kerusakan pembuluh darah dan saraf selain kesemutan. Kerusakan ini mengakibatkan penderita diabetes tidak merasakan sakit jika mengalami luka. Mereka bahkan kadang tidak sadar telah terluka. Gabungan kadar gula darah yang tinggi dan tidak adanya rasa nyeri, maka luka yang awalnya kecil dapat membesar menjadi borok dan bahkan membusuk. Jika sudah sampai tahap ini, amputasi merupakan satu-satunya jalan keluar atau solusi untuk menyembuhkannya. Gejala Diabetes Pada Wanita Sementara itu, sayangnya dari beberapa gejala khusus yang sering dialami wanita namun tidak disadari mereka. Lantas, gejala-gejala apa saja itu biasanya hadir itu? Di bawah ini ada beberapa gejala yang dapat Anda harus waspadai dan segera konsultasi ke dokter, menurut Imam, di antaranya sebagai berikut: Infeksi vagina yang ditandai dengan munculnya keputihan secara berulang, meskipun telah mendapatkan pengobatan. Wanita yang mempunyai penyakit diabetes lebih mudah terkena infeksi jamur di daerah organ intim karena daerah tersebut mengalami kelambaban cukup tinggi. Mengalami gangguan fungsi hormonal karena aliran darah tidak lancar. Cenderung mengalami polycystic ovarian syndrome. Keseimbangan hormon terganggu yang akan menganggu sistem reproduksi. Pemicu diabetes juga, biasanya ditemukan pada wanita yang mengalami depresi. Memiliki kadar kolesterol yang tinggi dibanding pria Penyebab & Faktor Risiko Diabetes Untuk dapat mengetahui tentang diabetes anda harus mengerti bagaimana glukosa diproses tubuh secara normal. Bagaimana glukosa bekerja secara normal Glukosa adalah sumber energi utama bagi tubuh. Glukosa berasal dari dua sumber yang utama, yaitu makanan dan hati. Saat mencerna makanan gula diserap ke dalam aliran darah dengan dibantu oleh insulin (hormon yang mengatur metabolisme karbohidrat). Hormon insulin dihasilkan oleh pankreas. Dalam proses ini hati atau liver bertindak sebagai gudang penyimpanan dan pusat pengolahan. Contohnya ketika anda tidak makan untuk beberapa waktu, hati akan melepaskan glukosa yang tersimpan untuk menjaga kadar glukosa tetap normal. Penyebab Diabetes Penyebab diabetes tipe 1 Pada diabetes tipe 1, sistem imun anda yang normalnya berfungsi untuk melawan bakteri atau virus malah menyerang hormon insulin. Kondisi ini membuat anda kekurangan atau bahkan tidak memiliki insulin. Alih-alih dihantarkan ke dalam sel, gula akan menumpuk di dalam aliran darah. Penyebab prediabetes dan diabetes tipe 2 Pada kondisi prediabetes – yang dapat menyebabkan diabetes tipe 2 – dan diabetes tipe 2, sel menjadi resisten terhadap hormon insulin. Hal ini menyebabkan pankreas tidak mampu menghasilkan cukup insulin. Alih-alih mengalirkan ke dalam sel, gula akan menumpuk di dalam darah. Penyebab pastinya tidak diketahui meskipun kelebihan lemak dan perilaku pasif merupakan faktor penting. Penyebab gestational diabetes Saat kehamilan, plasenta memproduksi hormon untuk menopang kehamilan. Hormon ini membuat sel lebih resisten terhadap insulin. Seiring pembesaran plasenta pada tiga bulan kedua dan ketiga, maka hormon tersebut semakin banyak dihasilkan. Normalnya pankreas akan merespon dengan menghasilkan lebih banyak insulin. Tetapi terkadang pankreas justru tidak mampu meresponnya. Ini membuat glukosa banyak menumpuk di darah dan tidak terserap ke dalam sel. Faktor risiko terkena diabetes Faktor risiko diabetes didasarkan pada tipe diabetes. Faktor risiko diabetes tipe 1 Meskipun penyebab pasti diabetes tipe 1 tidak diketahui, faktor keturunan mungkin mempengaruhi. Faktor lain yang memungkinkan yaitu terkena penyakit yang disebabkan virus. Faktor risiko diabetes tipe 2 • Lemak. Semakin banyak lemak pada jaringan tubuh anda, semakin tinggi pula resistensinya terhadap insulin. • Perilaku pasif. Perilaku pasif akan membuat lemak dalam tubuh tidak terbakar. Aktifitas fisik akan membantu mengontrolnya dan semakin banyak penggunaan glukosa untuk energi maka semakin sensitif sel anda terhadap glukosa. • Faktor keturunan. Resiko diabetes yang bersumber dari sejarah keluarga, jika keluarga dekat anda pernah mengidap diabetes, waspadalah jika diabetes juga dapat terjadi kepada anda. • Usia. Risiko akan meningkat seiring dengan usia dimana aktifitas fisik cenderung menurun. • Gestational diabetes. Jika anda memiliki gestational diabetes ketika hamil, maka risiko mengalami prediabetes dan diabetes tipe 2 akan meningkat kemudian. Jika bayi yang anda lahirkan memiliki berat lebih dari 4 kilogram maka anda juga berisiko terkena diabetes tipe 2. • Polycystic ovary syndrome. Ditandai dengan periode menstruasi yang tidak teratur, tumbuh rambut yang terlalu banyak dan obesitas. Kondisi lain yang terkait diabetes antara lain: Tekanan darah tinggi (Hipertensi) Kolesterol tinggi Pencegahan Penyakit Diabetes Diabetes tipe 1 tidak dapat dicegah. Akan tetapi diabetes tipe 2 dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat. Makan makanan sehat dengan rendah kalori dan lemak Sering melakukan aktifitas fisik seperti dengan berolahraga Menjaga berat badan agar selalu ideal What-causes-diabetes Pencegahan Diabetes | Sumber gambar : images.google.com Itulah tadi informasi menarik tentang Gejala Penyakit Diabetes, Penyabab, Cara Pencegahan, semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi anda untuk selalu menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit diabetes. Anda juga dapat membaca artikel kesehatan yang lain tentang Gejala Penyakit Stroke, Penyabab, dan Solusi Pencegahan.

Source article: http://www.doktergaul.net/2013/08/Gejala-Penyakit-Diabetes-Penyabab-Cara-Pencegahan.html
Copyright by DokterGaul.Net
DokterGaul.Net - Gejala Penyakit Diabetes, Penyabab, Cara Pencegahan - Mengenal penyakit diabetes dengan mengetahui terlebih dahulu definisi atau pengertian diabetes, gejala atau tanda-tanda diabetes, penyebab diabetes, dan cara mencegah diabetes. Diabetes atau dapat disebut dengan kencing manis atau penyakit gula darah. Salah satu jenis penyakit kronis yang mempunyai tanda awal berupa meningkatnya kadar gula di dalam darah akibat adanya gangguan sistem metabolisme di dalam tubuh. Diabetes ini tidak dapat disembuhkan namun kadar gula darah dapat dikontrol. Diabetes terjadi karena kurangnya insulin, insulin merupakan zat yang dihasilkan pankreas untuk mengolah zat gula darah (glukosa) sehingga dapat menjadi energi. Namun makanan yang konsumsi tidak akan menolong, sebab gula di dalam darah tetap tidak dapat diproses menjadi tenaga secara normal, bahkan kadarnya akan terus meningkat. Peristiwa tersebut disebut dengan Hiperglikemia, yaitu penumpukan glukosa yang terjadi di dalam darah. Mengenali sejak dini tentang penyakit diabetes merupakan suatu kesempatan bagi anda untuk mengendalikan gula darah bahkan mencegah timbulnya diabetes pada tubuh anda. Untuk mendeteksi pengidap diabetes yang utama yaitu dengan melakukan pemeriksaan gula darah. Kadar gula dengan pemeriksaan setelah berpuasa di atas 126 dan gula darah dengan pemeriksaan sewaktu-waktu di atas 200 disebut diabetes. diabetes1 Gejala Penyakit Diabetes, Penyabab, Cara Pencegahan | Sumber gambar : images.google.com Beberapa gejala klasik yang sudah umum penderita diabetes meliputi sering buang air kecil, sering merasa haus dan lapar, serta badan lemas dan sering ngantuk. Gejala Penyakit Diabetes Mellitus Mengenali gejala diabetes tipe satu pada anak tak selalu mudah karena gejala-gejalanya sering disalah artikan sebagai penyakit flu. Selain itu gejala yang timbul terkadang baru muncul setelah penyakit berjalan cukup panjang. Anak dengan diabetes tipe 1 biasanya memiliki gejala awal sebagai berikut: 1. Sering Buang Air Kecil Hal ini terjadi karena ginjal ingin membersihkan kelebihan glukosa dalam sirkulasi darah. Anak jadi lebih sering buang air kecil dan dalam jumlah yang besar. Mengompol juga bisa menjadi gejala adanya diabetes, terutama jika sebelumnya anak tak pernah mengompol. 2. Sering Haus dan Banyak Minum Karena banyak cairan yang dikeluarkan, anak menjadi gampang haus. 3. Berat Badan Menurun Tubuh tidak lagi bisa memproses glukosa untuk energi dan mulai memecah otot dan cadangan lemak untuk menghasilkan energi bagi sel-sel yang lapar. Karenanya meski nafsu makan anak normal tetapi berat badannya sulit naik. 4. Mudah lelah Anak tampak kelelahan karena tubuhnya tidak mampu memproses glukosa untuk energi. Gejala-Gejala Diabetes Tahap Lanjut Diabetes tipe 1 umumnya terjadi pada anak-anak dan remaja meskipun pada dasarnya dapat terjadi pada usia berapapun. Diabetes tipe 2 yang merupakan tipe yang paling umum dapat terjadi pada usia berapapun dan sering dapat dicegah. 1. Berat badan turun dengan cepat Buat penderita diabetes, jangan senang dulu jika berat badan Anda turun dengan cepat. Ini bukan diakibatkan karena diet yang sukses, namun lebih disebabkan karena pankreas mulai rusak. Pankreas memiliki tugas memproduksi insulin yang digunakan mengolah glukosa menjadi sumber energi. Karena pankreas pada penderita diabetes gagal mengolah gula menjadi energi, maka terjadilah resistensi insulin. Tubuh kemudian akan mencari sumber energi alternatif dengan membakar cadangan lemak dalam tubuh. Jika cadangan lemak habis, maka sasaran selanjutnya adalah otot. Akibatnya bobot tubuh akan terus menyusut. 2. Sering Kesemutan gejala ini terjadi karena pembuluh darah yang rusak, sehingga darah yang mengalir di ujung–ujung saraf pun berkurang. 3. Luka yang sulit sembuh Ini adalah efek lain dari kerusakan pembuluh darah dan saraf selain kesemutan. Kerusakan ini mengakibatkan penderita diabetes tidak merasakan sakit jika mengalami luka. Mereka bahkan kadang tidak sadar telah terluka. Gabungan kadar gula darah yang tinggi dan tidak adanya rasa nyeri, maka luka yang awalnya kecil dapat membesar menjadi borok dan bahkan membusuk. Jika sudah sampai tahap ini, amputasi merupakan satu-satunya jalan keluar atau solusi untuk menyembuhkannya. Gejala Diabetes Pada Wanita Sementara itu, sayangnya dari beberapa gejala khusus yang sering dialami wanita namun tidak disadari mereka. Lantas, gejala-gejala apa saja itu biasanya hadir itu? Di bawah ini ada beberapa gejala yang dapat Anda harus waspadai dan segera konsultasi ke dokter, menurut Imam, di antaranya sebagai berikut: Infeksi vagina yang ditandai dengan munculnya keputihan secara berulang, meskipun telah mendapatkan pengobatan. Wanita yang mempunyai penyakit diabetes lebih mudah terkena infeksi jamur di daerah organ intim karena daerah tersebut mengalami kelambaban cukup tinggi. Mengalami gangguan fungsi hormonal karena aliran darah tidak lancar. Cenderung mengalami polycystic ovarian syndrome. Keseimbangan hormon terganggu yang akan menganggu sistem reproduksi. Pemicu diabetes juga, biasanya ditemukan pada wanita yang mengalami depresi. Memiliki kadar kolesterol yang tinggi dibanding pria Penyebab & Faktor Risiko Diabetes Untuk dapat mengetahui tentang diabetes anda harus mengerti bagaimana glukosa diproses tubuh secara normal. Bagaimana glukosa bekerja secara normal Glukosa adalah sumber energi utama bagi tubuh. Glukosa berasal dari dua sumber yang utama, yaitu makanan dan hati. Saat mencerna makanan gula diserap ke dalam aliran darah dengan dibantu oleh insulin (hormon yang mengatur metabolisme karbohidrat). Hormon insulin dihasilkan oleh pankreas. Dalam proses ini hati atau liver bertindak sebagai gudang penyimpanan dan pusat pengolahan. Contohnya ketika anda tidak makan untuk beberapa waktu, hati akan melepaskan glukosa yang tersimpan untuk menjaga kadar glukosa tetap normal. Penyebab Diabetes Penyebab diabetes tipe 1 Pada diabetes tipe 1, sistem imun anda yang normalnya berfungsi untuk melawan bakteri atau virus malah menyerang hormon insulin. Kondisi ini membuat anda kekurangan atau bahkan tidak memiliki insulin. Alih-alih dihantarkan ke dalam sel, gula akan menumpuk di dalam aliran darah. Penyebab prediabetes dan diabetes tipe 2 Pada kondisi prediabetes – yang dapat menyebabkan diabetes tipe 2 – dan diabetes tipe 2, sel menjadi resisten terhadap hormon insulin. Hal ini menyebabkan pankreas tidak mampu menghasilkan cukup insulin. Alih-alih mengalirkan ke dalam sel, gula akan menumpuk di dalam darah. Penyebab pastinya tidak diketahui meskipun kelebihan lemak dan perilaku pasif merupakan faktor penting. Penyebab gestational diabetes Saat kehamilan, plasenta memproduksi hormon untuk menopang kehamilan. Hormon ini membuat sel lebih resisten terhadap insulin. Seiring pembesaran plasenta pada tiga bulan kedua dan ketiga, maka hormon tersebut semakin banyak dihasilkan. Normalnya pankreas akan merespon dengan menghasilkan lebih banyak insulin. Tetapi terkadang pankreas justru tidak mampu meresponnya. Ini membuat glukosa banyak menumpuk di darah dan tidak terserap ke dalam sel. Faktor risiko terkena diabetes Faktor risiko diabetes didasarkan pada tipe diabetes. Faktor risiko diabetes tipe 1 Meskipun penyebab pasti diabetes tipe 1 tidak diketahui, faktor keturunan mungkin mempengaruhi. Faktor lain yang memungkinkan yaitu terkena penyakit yang disebabkan virus. Faktor risiko diabetes tipe 2 • Lemak. Semakin banyak lemak pada jaringan tubuh anda, semakin tinggi pula resistensinya terhadap insulin. • Perilaku pasif. Perilaku pasif akan membuat lemak dalam tubuh tidak terbakar. Aktifitas fisik akan membantu mengontrolnya dan semakin banyak penggunaan glukosa untuk energi maka semakin sensitif sel anda terhadap glukosa. • Faktor keturunan. Resiko diabetes yang bersumber dari sejarah keluarga, jika keluarga dekat anda pernah mengidap diabetes, waspadalah jika diabetes juga dapat terjadi kepada anda. • Usia. Risiko akan meningkat seiring dengan usia dimana aktifitas fisik cenderung menurun. • Gestational diabetes. Jika anda memiliki gestational diabetes ketika hamil, maka risiko mengalami prediabetes dan diabetes tipe 2 akan meningkat kemudian. Jika bayi yang anda lahirkan memiliki berat lebih dari 4 kilogram maka anda juga berisiko terkena diabetes tipe 2. • Polycystic ovary syndrome. Ditandai dengan periode menstruasi yang tidak teratur, tumbuh rambut yang terlalu banyak dan obesitas. Kondisi lain yang terkait diabetes antara lain: Tekanan darah tinggi (Hipertensi) Kolesterol tinggi Pencegahan Penyakit Diabetes Diabetes tipe 1 tidak dapat dicegah. Akan tetapi diabetes tipe 2 dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat. Makan makanan sehat dengan rendah kalori dan lemak Sering melakukan aktifitas fisik seperti dengan berolahraga Menjaga berat badan agar selalu ideal What-causes-diabetes Pencegahan Diabetes | Sumber gambar : images.google.com Itulah tadi informasi menarik tentang Gejala Penyakit Diabetes, Penyabab, Cara Pencegahan, semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi anda untuk selalu menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit diabetes. Anda juga dapat membaca artikel kesehatan yang lain tentang Gejala Penyakit Stroke, Penyabab, dan Solusi Pencegahan.

Source article: http://www.doktergaul.net/2013/08/Gejala-Penyakit-Diabetes-Penyabab-Cara-Pencegahan.html
Copyright by DokterGaul.Net
Disqus Comments